bahwa 16,4% remaja wanita pernah mengalami kehamilan tidak diinginkan (BKKBN, 2017). Rendahnya pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi menyebabkan permasalahan yang semakin kompleks. Survei Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) 50,5% remaja perempuan dan 48,6 % remaja laki laki mengetahui jika berhubungan
Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi remaja, seperti pola hidup, perilaku seksual, dan akses terhadap layanan kesehatan. Skripsi tersebut bertujuan untuk memahami faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan reproduksi remaja serta pentingnya edukasi dan perhatian pada masalah ini.
JUDUL : KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA BY ; NUZLIATI T DJAMA S.SiT, M.Kes Seksualitas dan kesehatan reproduksi remaja didefinisikan sebagai keadaan sejahtera fisik dan psikis seorang remaja, termasuk keadaan terbebas dari kehamilan yang tak dikehendaki, aborsi yang tidak aman, penyakit menular seksual (PMS) ter-masuk HIV/AIDS, serta semua bentukrahmat dan hidayah Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Gambaran Pengetahuan Calon Pengantin Wanita dan PUS wanita belum pernah hamil tentang Kesehatan Reproduksi di KUA Kecamatan Praya Barat”. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk melengkapi tugas akhir Prodi S1 .